Kominfo meminta peretas untuk tidak menyerang, pengguna internet tiba-tiba mempertanyakan ini

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) saat ini tengah menjadi sorotan terkait dugaan kebocoran data kartu SIM. Kominfo terus menjadi perbincangan netizen di media sosial. Terutama terkait pernyataan Kominfo yang baru-baru ini mendesak para hacker untuk tidak menyerang.

Kominfo meminta peretas untuk tidak menyerang, pengguna internet tiba-tiba mempertanyakan ini

Terkait dugaan kebocoran data kartu SIM hingga 1,3 miliar nomor telepon, alih-alih Kominfo meredakan situasi, netizen malah melontarkan pernyataan yang dianggap aneh oleh netizen.
Baca juga

Kominfo-meminta-peretas-untuk-tidak-menyerang,-pengguna-internet-tiba-tiba-mempertanyakan-ini

Kominfo minta operator seluler dan Dukcapil selidiki kasus kebocoran data kartu SIM
Selidiki kebocoran data kartu SIM, Kominfo akhirnya mengakui ada data yang cocok
Bingung Dugaan Bocoran Data SIM Card, Netizen Marah ke Kominfo
Kominfo: Migrasi TV digital turut andil dalam perluasan akses internet di Indonesia

Memang, seperti pernyataan Kominfo baru-baru ini menanggapi seorang hacker bernama Bjorka yang menawarkan 1,3 miliar data nomor telepon Indonesia, itu memancing reaksi keras dari netizen.

Sementara itu, Direktorat Jenderal Aplikasi Informasi (Ditjen Aptika) Kominfo

, Semuel Abrijani Pangerapan berpesan agar Bjorka tidak menyerang keamanan siber Indonesia, salah satunya tidak melakukan pembobolan, seperti yang diakuinya.

“Kalau bisa jangan menyerang. Setiap kali kebocoran data dikorupsi, publik berhak memiliki akses ilegal,” kata Semuel kepada Bjorka di kantor Kominfo, Jakarta Pusat, Senin (9/5/2022).

Pria yang akrab disapa Semmy itu juga langsung memberikan “semprot”

kepada Bjorka yang diyakini mencuri data tanpa sepengetahuan publik.

“Anda diberi informasi pribadi, termasuk yang gratis ini, itu pelanggaran. Kami hanya mendapatkan yang gratis, itu informasi pribadi seseorang. Apakah orang tersebut telah memberikan persetujuannya? Apa bedanya dengan barang curian? Tidak mungkin dari pemerintah,” katanya.
Didukung oleh GliaStudio
Direktur Jenderal Aplikasi Informasi (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan saat konferensi pers di kantor Kominfo, Jakarta Pusat, Selasa (19/7/2022). [Suara.com/Dicky Prastya]

Sontak warganet berbondong-bondong membuat Kominfo marah selama berbulan-bulan atas reaksi tersebut.

Tak sedikit pengguna internet yang mempertanyakan keberadaan Kominfo sebagai kementerian. Selain itu, Kominfo mengimbau para hacker untuk tidak menyerang mereka yang dipekerjakan.

Reaksi warganet atas pernyataan Kominfo itu kocak

Kini linimasa media sosial dibanjiri komentar netizen yang marah atas pernyataan Kominfo menanggapi kebocoran data tersebut.

Seorang netizen bahkan menyebutkan bahwa pajak yang ia bayarkan mengakibatkan kinerja Kominfo saat ini.

“Apa gunanya kalian? Dan apa gunanya membayar pajak?” tulis warganet.

Seorang netizen juga menekankan bahwa tidak mudah bagi orang untuk berbagi data NIK dengan orang lain.

“Kalau nggak disuruh daftarin nomor juga nggak kasih NIK.. ah rusuh,” tulis salah satu netter.

Netizen lain menanggapi dengan bercanda menirukan tanggapan Kominfo, seperti salah satu karakter kartun populer di tahun 2000-an, yaitu Dora, dengan menggunakan jargon populer “Swiper don’t steal”.

“Hacker tidak menyerang, hacker tidak menyerang,” tulis salah satu netizen bercanda.

Tak hanya netizen, karakter sutradara ternama Angga Dwimas Sasongko pun dibuat gusar dan juga menuliskan lelucon Kominfo di kolom komentar berita.

“Amsyong benar-benar orang,” tulisnya.

“Gini punya kementerian,” tambah netizen lain.

Pernyataan kontroversial lainnya oleh Kominfo
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menggelar konferensi pers di kantor Kominfo, Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

Pernyataan Kominfo yang meminta para peretas untuk tidak menyerang bukan satu-satunya hal yang eksentrik oleh netizen.

Tak heran jika reaksi netizen meledak. Pasalnya, Kominfo juga telah beberapa kali melontarkan pernyataan lain terkait gelombang kebocoran data belakangan ini.

Salah satunya adalah pernyataan Sekretaris Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate yang menghimbau masyarakat untuk rajin mengganti password akunnya demi keamanan. Tidak hanya itu, Johnny juga mengatakan bahwa keamanan NIK ada di tangan semua orang.

Ia juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak saling menyalahkan atas kebocoran data yang terjadi

Baca Juga :

https://pdamlebak.co.id